Harga BBM di Amerika dan Inggris Melonjak, Vladimir Putin Bilang Keuntungan Perusahaan Rusia Naik
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Barat (Amerika dan sekutunya) tidak akan dapat menghentikan pasokan gas dan minyak Rusia selama beberapa tahun. Dia menambahkan bahwa tidak ada yang tahu apa yang mungkin terjadi pada waktu itu, sehingga perusahaan Rusia tidak akan "membeton sumur minyak mereka" (produksi terus digenjot). "Volume minyak menurun di pasar dunia, harganya naik," kata Presiden Putin kepada sekelompok pengusaha muda sebagaimana dilansir BBC.
"Keuntungan perusahaan (Rusia) meningkat," tambahnya. Hal tersebut dikemukakan Vladimir Putin saat berbicara pada Kamis (9/6/2022) setelah menghadiri sebuah pameran di Moskow yang didedikasikan untuk peringatan 350 tahun kelahiran raja Rusia Peter the Great. Pernyataan Vladimir Putin itu muncul di tengah melonjaknya harga BBM di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Amerika Serikat (AS) sudah sangat mengkhawatirkan. Pada Kamis (9/6/2022) waktu setempat, harga BBM paling murah di AS sudah mencapai $5 per galon atau sekitar Rp 19.200 per liter. Itu pun untuk bensin oktan 87, bensin standar di negara itu seperti laporan Associated Press, Jumat (10/6/2022).
Melonjaknya harga bensin di negeri Paman Sam itu dipandang makin menguras dompet konsumen yang juga harus membayar lebih banyak untuk kebutuhan lainnya. Asosiasi Kendaraan AS AAA mengatakan rata rata nasional untuk bensin reguler per Kamis (9/6/2022) adalah $4,97 per galon, naik seperempat hanya dalam minggu terakhir, dan $1,90 lebih mahal dari yang dibayar pengemudi setahun yang lalu. Orang Amerika bukan satu satunya yang membayar lebih untuk mengisi bensin.
Minggu ini, harga bensin di Inggris mencapai rekor 182,3 pence atau $2,3 per liter, setara $8,80 per galon yang setara dengan Rp 33.400 per liter. Analis memperkirakan harga akan terus naik sampai menjadi sangat tinggi sehingga membuat permintaan turun. Kendati begitu, tak ada yang tahu persis kapan atau di mana itu mungkin terjadi.
Sementara itu, penutupan kilang yang tidak terduga misalnya, akibat badai di sepanjang Pantai Teluk Texas dan Louisiana, dapat membuat harga melonjak lebih tinggi. "Saya khawatir kita belum berada di ujung jalan," kata analis GasBuddy Patrick De Haan. "Kita memiliki margin kesalahan yang sangat kecil musim panas ini. Kita membutuhkan setiap barel kapasitas penyulingan yang bisa kita dapatkan."
Pandemi menyebabkan penutupan kilang, yang menyebabkan kapasitas penyulingan AS turun sekitar 800.000 barel per hari sejak awal 2020, menurut angka pemerintah. Uni Eropa saat ini mengimpor sekitar 40 persen gasnya dari Rusia. Uni Eropa juga telah berjanji untuk mengurangi ketergantungannya pada minyak Rusia hingga 90 persen pada akhir tahun 2022, tetapi sejauh ini belum membuat komitmen apa pun untuk hentikan pasokan gas Rusia.
Meski demikian AS telah melakukan embargo pada semua produk energi Rusia. Pembatasan energi Rusia dirancang sebagai hukuman atas invasi Rusia ke Ukraina. Tetapi dengan kenaikan harga minyak dan gas global, artinya keuntungan Rusia bisa meningkat dalam beberapa bulan terakhir, meskipun ada pengurangan pasokan secara keseluruhan.
Sumber: Associated Press/BBC/Kompas.TV